Postingan

Menampilkan postingan dari September 23, 2018

Lelaki yang Membenci Wajahnya

Gambar
Anwari tak pernah menganggap dirinya memiliki bapak. Sejak kecil di usia enam bulan, orangtuanya telah bercerai dan ia dibawa tinggal bersama ibunya lalu tumbuh dengan tanpa kasih sayang seorang bapak. Suatu malam di usianya yang keenam tahun ia diberitahu ibunya tentang beberapa hal.             “Di dunia ini, Nak, ada beberapa orang yang bisa hidup tanpa bapak.” Anwari diam saja. Dia masih terlalu belia untuk memahaminya.             “Di sekolahmu besok, Nak, jangan percaya bila teman dan gurumu mengatakan bahwa seseorang di desa ini adalah bapakmu.” Anwari tetap terdiam. Dia memang tidak mengerti apa itu bapak. Yang dia tahu, di rumah tempat ia tinggal tak ada seorang pun lelaki dewasa. Namun Anwari sudah terlampau dewasa untuk berpura-pura bodoh bahwa ia tidak menyadari akan seseorang yang seharusnya dipanggil bapak. Di usianya yang kini menginjak dua puluh empat tahun, seiring kehidupan yang dilaluinya tak pernah menyuguhkan keramahan, ia mulai berpikir bahwa Tuha