Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 27, 2017

Tetirah oleh Irhyl R Makkatutu

Gambar
             “Debar itu selalu saja baru, aku tak pernah bisa percaya—kita menjadi sepasang pakaian yang bisa dikenakan kapan pun, tanpa kenal musim hujan atau kemarau, tanpa ada musim tanam atau musim panen. Aku bisa melebur dalam dirimu dan kamu bisa memenjarakanku dalam pelukanmu—kapan pun itu.”             Salah satu kutipan dari buku kumpulan cerpen ‘Tetirah; yang berjalan dari dan kepada cinta’ yang pertama kali saya beri stabilo sebagai tanda bahwa makna dari paragraf tersebut sangatlah indah. Saya menemukannya di cerpen pertama yang berjudul Ribang Geliang. Membaca cerpen tersebut di sisi masjid terapung Amirul Mukminin Losari di suatu sore menjelang magrib. Hari itu saya dan Cece memang hendak menghabiskan waktu di luar rumah. Berjalan keliling Makassar bermodalkan google maps sepertinya harus dilakukan sebelum akhirnya meninggalkan kota ini untuk rantau yang lebih jauh. Sejujurnya kami merasa lelah. Namun bayangan tentang bakso bakar di tepi pantai Losari yang p