Purnama di Balik Hujan
“Di sebuah kebangkitan di masa mendatang, kelahiranmu akan ditentukan oleh cara kematianmu. Kebangkitanmu adalah cerminan dari kematianmu.” Nasihat ibuku sebelum ia meninggal. Penuh penyesalan, menyisakan tanya. Tidak ada penjelasan yang kuperoleh setelah kematian ibu. Aku hanya berusaha menerka-nerka apa maksud dari kalimat itu dengan mengamati segala kejadian yang ada di sekitarku. Tiga hari yang lalu, di sebuah kompleks dekat kampusku terjadi pembunuhan seorang anak kecil berumur tiga tahun. Pembunuhan tragis dengan cara menggantung Adel—anak kecil itu—dengan tali pengikat sapi hingga lehernya tercekat dan tak mampu lagi bernapas. Lalu, hari ini tepat saat aku pulang dari kampus, melewati gang kompleks, aku kemudian menemukan seekor anak ayam dengan bulu sedikit lebat di bagian dada, namun terlihat renggang di bagian leher. Kutelisik, lalu kudapati di bagian lehernya terdapat luka jeratan. Ah, kau Adel, bukan? Tiga bulan yang lalu, pada sebuah malam yang men